Senin 12 Nov 2012 17:22 WIB

Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran

Rep: afriza hanifa/ Red: Taufik Rachman
Kapal Perang Iran
Foto: alarabiya
Kapal Perang Iran "Shahid Naqdi" yang berlabuh di Sudan

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI -- Iran menghelat latihan militer besar-besaran di separuh wilayah negara pada Senin (12/11). Latihan tersebut digelar menyusul tuduhan AS atas pesawat tempur Iran yang menembaki pesawat tanpa awak atau drone AS.

Latihan militer berlangsung selama sepekan di 850 ribu kilometer persegi baik di wilayah Iran Timur Laut, timur maupun wlayah tenggara. Sekitar 8 ribu pasukan baik tentara elit maupun regular berpartisipasi pada latihan tersebut.

Bom dan pesawat tempur digiring ke tempat latihan. Rudal, altireli dan sistem pengawsan diuji coba. Bahkan Manuver "Velayat-4" akan terlibat dalam latihan yang disebut sebagai latihan udara terbesar Iran yang pernah diadakan.

Juru Bicara program pelatihan, Shahrokh Shahram menuturkan, latihan tersebut sebagai pesan perdamaian negara. Selain itu juga sebagai jawaban atas peringatan keras yang didapat negara. "Ini latihan menyampaikan pesan perdamaian dan keamanan negara regional. Pada saat yang sama mereka mengirimkan peringatan keras yang mengancam iran," ujarnya.

Pekan lalu, Markas Besar Departemen Pertahanan AS, Pentagon mengatakan pesawat Iran menembaki sebuah Drone AS di kawasan udara internasional. Pesawat tanpa awak tersebut saat itu tengah bertugas melakukan pengintaian diatas perairan Teluk Arab. Pihak Iran pun menjawab tudingan Pentagontersebut. Militer Iran menyatakan pesawat AS tersebut telah melanggar wilayah udara Iran.

Meski demikian, latihan udara tersebut disinyalir tak berkaitan dengan insiden tersebut. Pasalnya, latihan telah direncanakan sejak lama.

September lalu, Komandan Tentara Angkatan Pertahanan Udara, Farzad Esmmaili telah menyampaikan akan merencanakan latihan udara besar-besaran dalam beberapa bulan mendatang.

Beragam radar, sistem keamanan dan siasat juga akan menjadi bagian latihan. Penyulut bom, pengisian bahan bakar dan pesawat tanpa awak juga akan diuji coba. Koordinasi antara militer Iran dan kelompok kesatuan elit Garda Revolusi akan ditingkatkan melalui latihan tersebut.

Sebelumnya Komandan Garda Revolusi, Amir Ali Hajizadeh mengatakan pesawat tanpa awak AS tengah memata-matai kapal tanker minyak di lepas pantai Iran. Komandan pengawal Militer Iran, Mohammad Ali Jafari menyatakan pasukannya telah bersikap baik dengan memukul mundur drone AS tersebut tanpa menjatuhkannya. "Jika gangguan tersebut terjadi lagi, kami akan melindungi wilayah udara kami," kata Jafari.

Tahun ini, Iran telah menghelat beberapa kali latihan militer. Pada bulan Juli digelar latihan rudal "Great Prophet 7". Kemudian pada Bulan Agustus lalu, Iran juga mengumumkan telah menguji coba rudal jarak pendek dengan sistem baru yang mampu menembus lahan dan target laut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement