REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA - Palestina kembali dihujani roket via serangan udara Israel, Selasa (13/11). Serangan udara yang dilakukan jet tempur Israel itu menjadikan Gaza sebagai target utama, yang menghancurkan berbagai fasilitas di sana.
Demikian pernyataan yang disampaikan Militer Israel seperti dilaporkan CNN, Selasa (13/11). "Tentara Israel tidak akan menoleransi upaya apapun yang ingin melukai warga Israel dan akan melakukan operasi balasan terhadap siapapun yang melakukan teror yang melawan negara Israel," tutur Militer Israel dalam pernyataannya.
"Organisasi teror Hamas bertanggung jawab terhadap aktivitas teroris yang terjadi di Jalur Gaza," tambahnya.
Sumber dari pihak keamanan HAMAS mengatakan kepada CNN, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan terkait serangan udara yang dilakukan dua pesawat temput Israel selama semalam tersebut.
Sumber Palestina mengatakan, sebanyak tiga roket telah dimuntahkan dan mendarat di Israel. Dalam wawancara eksklusifnya dengan CNN, Presiden Israel, Shimon Perez, mengatakan bahwa pihaknya tengah berusaha menghentikans serangan.
"Kami tidak berpikir kami berdaya," ujarnya kepada Sara Sidner dari CNN. "Kami bertahan. Kami tidak mengambil inisiatif. Kami berhati-hati. Kami menghargai manusia, dan kami akan berhati-hatil," ujarnya lagi.
Namun, Perez mengatakan, "para penyerang harus mengerti bahwa semua ibu ingin tidur dengan tenang dengan bayinya pada malam hari."
Serangan terjadi setelah serahi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel siap meningkatkan ekskalasi militernya untuk menyerang Gaza. "Dunia harus mengerti bahwa Israel tidak akan duduk diam terhadap upaya serangan. Kami siap mengintensifkannya," katanya menegaskan.