Selasa 13 Nov 2012 10:05 WIB

Polisi Kenya Diteror, Warga Samburu Ketakutan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah
Polisi Kenya (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joseph Okanga
Polisi Kenya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENYA -- Penduduk desa di utara Kenya mengaku ketakutan setelah terjadinya penyerangan secara brutal pada personel kepolisian Kenya. Setidaknya 29 petugas keamanan tewas dalam sepekan.

"Situasi ini menegangkan, aparat keamanan bertugas patroli dan menjaga keamanan di desa menggunakan senjata lengkap," kata salah satu pemuka agama di wilayah Samburu yang tidak mau disebutkan namanya.

Para petugas kepolisian sebelumnya diserang oleh kelompok yang disinyalir kawanan pencuri ternak ketika mereka mencoba mengusut kasus pencurian ternak.

Sementara itu, Menteri Keamanan Internal Katoo ole Metito berjanji untuk menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini ke pengadilan.

Menurutnya, serangan ini merupakan serangan yang terburuk dalam kepolisian Kenya. Namun, pemuka agama mengaku ketakutan apabila kepolisian melakukan serangan balas dendam kepada masyarakat setempat.

“Kami takut para petugas keamanan melakukan serangan kepada warga sipil tak berdosa, karena mereka mungkin telah dianggap membunuh polisi,” katanya.

Ia juga mengatakan masih banyak mayat yang harus ditemukan oleh petugas. Seorang juru bicara polisi mengaku kepada BBC bahwa setidaknya 29 petugas telah tewas dalam serangan bersama dengan tiga orang penyerang lainnya.

Masyarakat Samburu dan Turkana sering melakukan pencurian ternak satu sama lain. Selain itu, mereka juga terlibat bentrokan berebut lahan untuk penggembalaan dan juga sumber mata air. Serangan serupa terjadi sekitar dua minggu yang lalu yang mengakibatkan 12 orang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement