REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kerja keras Muslim AS dalam meluruskan kesalahpahaman menuai pujian berbagai pihak. Terakhir, Presiden Barrack Obama memuji Direktur Dewan Urusan Muslim (MPAC), Haris Tarin.
Obama memuji Tarin lantaran aktif mengkampanyekan agenda anti-kekerasan dan berusaha menjembatani kalangan muslim muda dengan masyarakat AS. Agenda itu dianggap sangat tepat mengingat AS sangat membutuhkan keaktifan umat Islam.
"Haris dan MPAC merupakan contohnya. Saya suka bekerjasama dengan mereka," kata Obama seperti dikutip The Washington Post, Selasa (13/11).
Menanggapi pujian itu, Tarin menyatakan merupakan keinginan komunitas Muslim untuk menjadi bagian integral dari AS. Setiap muslim merasa nyaman dengan identitas mereka sebagai Muslim dan warga AS. "Jadi, niatan kami ini lebih kepada sebagai mitra bukan tersangka," katanya.
Usaha Tarin itu dimulai ketika mengajarkan studi Islam dan sosial di sebuah sekolah Islam setelah lulus dari California State Universitasy, Northridge. Tak hanya mengajar, ia juga bergabung dengan MPAC dan Islamic Center of Southern California.
Di sana, ia mempromosikan ajaran Islam. Yang menarik, banyak inovasi yang telah dilakukan kerika mempromosikan ajaran Islam. Sebagai contoh, ia memberikan saran kepada Presiden AS soal penangan masalah ekstrimisme tanpa menggulirkan isu keamanan.
Contoh lain, ia pernah memberikan ceramah Idul Adha di Alexandria, Mesir, namun ia mengenakan pakaian santai yang mencerminkan budaya AS.
"Kami, sebagai muslim, memiliki kewajiban kepada masyarakat. Jika anda tidak membuat suara anda didengar maka orang lain tidak akan mendengarkan," katanya waktu itu. Inovasi lainnya, ia kampanyekan ajaran Islam via bus sebagai respon terhadap kampanye anti-Islam.
Ia juga memasang bilboard yang mengajak setiap muslim dan warga AS bersatu melawan fanatisme dan kebencian. "Saya kira, ekstrimis menggunakan taktik menakut-nakuti guna mencapai tujuannya. Mereka pecah belah muslim," ucapnya.