Selasa 13 Nov 2012 18:40 WIB

Dalai Lama Minta Parlemen Jepang Kunjungi Tibet

Dalai Lama
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Dalai Lama mendesak para anggota parlemen Jepang Selasa mengunjungi Tibet untuk mengetahui alasan bagi aksi bakar diri, setelah Beijing menuduh dia manghasut protes-protes mematikan terhadap pemerintah Cina.

Pemimpin spritual Tibet di pengasingan itu menyampaiksn hal itu pada sekitar 130 anggota parlemen termasuk Shinzo Abe, mantan perdana menteri dan kini terpilih kembali sebagai pemimpin oposisi utama.

"Saya meminta beberapa kelompok anggota parlemen, "Mengunjungi Tibet" termasuk daerah-daerah tempat warga-warga Tibet tewas akibat bakar diri yang "sangat menyedihkan", kata Dalai Lama dalam pertemuan di diet Jepang atau parlemen.

"Mungkin pihak penguasa (Cina), para pemimpin Cina, saya kira memperoleh gambaran yang benar" tentang bakar diri jika para anggota parlemen asing melaporkan apa sebenarnya terjadi di sana, kata pria berusia 77 tahun itu.

Dua warga Tibet tewas akibat bakar diri secara terpisah Senin, merupakan orang ke delapan dan ke sembilan yang telah membakar diri mereka dalam pekan lalu sebagai protes terhadap kekuasaan Cina atas wilayah mereka.

Laporan-laporan tentang kematian mereka muncul beberapa jam setelah Dalai Lama mendesak pemerintah Cina mengusut secara serius insiden-insiden itu, dan mereka lebih ingin mengeceam ketimbang mencari alasan di balik tindakan pemrotes-pemrotes itu.

Menanggapi itu, juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei menuduh pemimpin spritual itu Senin mendorong bunuh diri. "Itu bertentangan dengan hukum Cina dan ajaran-ajaran Buddha dan Dalai Lama menghasut orang-orang ini mengambil jalan akhir," kata Hong dalam satu taklimat reguler.

"Dan ia berusaha mengorbankan nyawa-nyawa orang lain untuk mencapai tujuannya bagi kemerdekaan Tibet dan apa yang dilakukan harus dikecam keras."

Hong juga menuduh Dalai Lama, yang membantah mengusahakan kemerdekaan Tibet bekerja sama dengan kekuatan anti-China sayap kanan Jepang melalui komentar-komentarnya di Jepang.

Menjelang pidato Dalai Lama itu, Abe,kandidat untuk perdana menteri dalam pemilu mendatang, menyerukan para anggota parlemen menggunakan cara-cara dilomatik untuk membantu menghentikan aksi bakar diri itu.

"Saya berjanji akan terus mendukung Tibet dan membantu sekuat tenaga saya untuk mengubah situasi di Tibet yang rakyatnya ditindas," kata anggota konservatif itu.

Tokyo secara resmi mengakui sikap Beijing bahwa Tibet adalah bagian dari Cina dan pemerintah melarang para pejabat melakukan pertemuan dengan Dalai Lama selama lawatannya.

Tetapi Cina mengecam Jepang karena mengizinkan kunjungan-kunjungan itu, yang dikatakannya memberikan biarawan satu forum bagi pandangan-pandangan yang dianggapnya tidak dapat diterima.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement