Rabu 14 Nov 2012 16:29 WIB

Pembesut Antivirus McAfee Jadi Buronan

John McAfee mengambil potret dirinya dalam pelarian di  Belize
Foto: WIRED
John McAfee mengambil potret dirinya dalam pelarian di Belize

REPUBLIKA.CO.ID, Pioner pencipta program Antivirus, John McAfee, 67 tahun, tengah diburu aparat Amerika Serikat. Hingga kini ia masih lari dan bersembunyi di bawah perahu, mobil-mobil, tidur di matras dan akhirnya mengungsi di perumahaan yang tak diketahui alamatnya di Belize.

Ia diinginkan untuk diinterogasi terkait pembunuhan tetangganya, seorang ekspatriat Amerika berusia 52 tahun, Gregory Faull. McAfee menyatakan tidak bersalah.

"Tentu saja mereka akan melacak saya," ujarnya dalam wawancara dengan majalah teknologi AS, Wired, Rabu (14/11) pagi ini. "Ini hanya persoalan waktu."

McAfee menelpon majalah tersebut pada pukul 6:13 waktu Belize dan menggambarkan apa yang ia alami dalam 48 jam terakhir.

Faull ditemukan tewas di villanya pada Ahad pagi, ditembak di belakang kepala. Faull selama ini dikenal suka memprotes gonggongan anjing McAfee. Programer ini menyimpan 11 anjing di propertinya di tepai pantai. Empat anjing itu mati diracun pada Jumat, dua hari sebelum kematian Faull.

Saat polisi mendatangi kediaman McAfee untuk menanyainya dan mencari motif pembunuhan pada Ahad sore, McAfee bersembunyi, mengubur dirinya dalam pasir pantai dan menutupi kepalanya dengan kotak karton. Ia mengaku menghabiskan waktu 18 jam untuk bersembunyi di kediamannya sendiri sebelum menyelinap keluar.

Alasan McAfee, masih seperti laporan Wired, ia myakini akan disiksa dan dibunuh oleh otoritas Belize jika ditangkap. "Anda tahu apa yang akan dilakukan di penjara-penjara Amerika Tengah demi mendapat informasi. Saya sepenuhnya diharapkan untuk mau meneken pernyataan yang Tuhan tahu apa isinya" ujarnya.

"Jika anda membuat seseorang menderita, mereka pasti akan mengaku atau meneken apa pun." imbuh McAfee.

Jadi, dia berkata, akan tetap bersembunyi selama mungkin. "Saya tak mungkin berpindah. Jika saya meninggalkan rumah ini, saya akan diindetifikasi segera dan diciduk."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement