REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Perselisihan antara Hamas dan Israel makin memanas beberapa hari terakhir. Israel mulai menggalakkan serangan target pembunuhan pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Seorang komandan militer Hamas, Ahmed Al-Jabari tewas akibat serangan udara Israel, Rabu (14/11).Pertempuran sengit terus melanda Jalur Gaza Palestina.
Dalam lima hari terakhir, sekitar 100 rudal ditembakan dari Gaza ke perbatasan Israel. Israel pun melakukan banyak serangan balik bahkan mulai menargetkan kembali para pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Pada hari Rabu, Komandan organisasi sayap militer Izz el-Deen Al-Qassam, Ahmed Al-Jabari tewas bersama seorang penumpang setelah mobil mereka menjadi sasaran rudal Israel. Dinas Intelejen Domestik Shin Bet Israel mengakui telah melancarkan serangan udara tersebut.
Pembunuhan terhadap Al-Jabari pun diakui sebagai tujuan serangan. Al-Jabari dituding telah terlibat dalam aktivitas teror selama satu dekade terakhir.Militer Israel mengatakan, pembunuhan Al-Jabari merupakan upaya memporak porandakan kepemimpinan Hamas di Jalur Gaza.
Operasi serangan rudal memang ditujukan untuk membunuh pimpinan Hamas. "Tujuan dari operasi ini adalah untuk merusak rantai komando dan kontrol pimpinan Hamas," ujar pernyataa militer Israel.
Pihak Israel menganggap target pembunuhan pemimpin Hamas merupakan sebuah upaya pencegahan dan penghentian segala serangan. Mengingat pemimpin lah yang mendalangi dan otak dari segala serangan.
"Saya mendukung target pembunuhan ini. Ini adalah kebijakan yang dapat memberikan pelajaran bagi Hamas bahwa mereka harus membayar harga bom yang terus mereka ledakkan," ujar Oposisi Parlemen Israel, Shaul Mofaz.
Pembunuhan komandan yang seringkali mendekam di penjara Israel tersebut dianggap sebuah panggilan perang. "Israel telah menyatakan perang terhadap Gaza dan mereka akan terima konsekuensinya," kata kelompok Jihad Islam.