REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Sebanyak 28 aktivis Indonesia yang saat ini giat membangun Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza, Palestina, tetap bertahan di tengah gencarnya gempuran Israel di wilayah bergolak itu.
"Kami belum bisa ke mana-mana, masih tetap bertahan dan mengamankan diri di dalam rumah saja," kata Ketua Tim Aktivis dari Mer-C Indonesia, Abdillah Onim, Kamis seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Abdillah menjelaskan, aktivis dari Mer-C Indonesia saat ini berjumlah 28 orang, sebagiannya bernaung di Rumah Sakit Indonesia. "Serangan bom Israel terjadi di mana-mana di Jalur Gaza, jadi tidak memungkikan kami untuk evakuasi," ungkapnya.
Menurut Abdillah, akibat keamanan tidak kondusif, kegiatan pembangunan Rumah Sakit Indonesia sementara dihentikan, menunggu hingga berakhirnya serangan bom.
Diutarakan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza saat ini sudah memasuki tahap ke dua, dan sebagian besar sudah rampung dan sedang memasang tembok.
"Mohon doanya ya karena hingga saat ini masih gencar serangan bom dari dari Israel," ujar Abdillah.
Pada Rabu (14/11) petang, sebuah bom mengenai sasaran dekat Rumah Sakit Indonesia yang berjarak hanya 100 meter, menelan korban jiwa dua orang dan sejumlah orang terluka, ujarnya. Sementara itu, Mesir mengutuk keras serangan udara Israel di Jalur Gaza tersebut.
Mesir juga telah membuka pintu perbatasan di Rafah untuk memudahkan pasokan bantuan kemanusiaan dan memberi fasilitas bagi korban luka untuk berobat di Mesir.