Jumat 16 Nov 2012 02:35 WIB

PKS: Dunia Harus Bergerak Hentikan Israel

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka setelah Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (15/11). Jumlah korban di pihak Palestina mencapai 13 orang dan tiga orang dari pihak Israel, sehingga ancaman serangan habis-habisan ol
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka setelah Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (15/11). Jumlah korban di pihak Palestina mencapai 13 orang dan tiga orang dari pihak Israel, sehingga ancaman serangan habis-habisan ol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKS meminta negara-negara di dunia menyetop hubungan diplomatis dengan Israel. Negara zionis ini dinilai tidak berhenti melakukan tindakan pelanggaran HAM sehingga terus mengancam keselamatan Masyarakat Gaza.

"Tindakan brutal zionis Israel ke Gaza dengan meluncurkan lebih dari 40 tembakan roket telah tewaskan 8 orang dan lukai hampir seratusan warga sipil," jelas Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Mahfudz Siddiq, di Jakarta, Kamis (15/11).

Menurutnya, dunia harus bergerak menghentikan Israel. Negara-negara Arab dan dunia Islam yang memiliki hubungan diplomatik harus menghentikan hubungan tersebut. Penghentian bukan sekedar menarik dubesnya, tapi segala hal harus dihentikan sehingga total tidak lagi berhubungan dengan Israel.

Mahfudz menyatakan rezim imperialis Israel harus dikucilkan. Amerika Serikat kembali ditantang apakah akan tetap jadi pendukung setia Israel atau mau menunjukkan sikap politik anti penjajahan. Dia menyatakan Amerika jangan hanya gagah terhadap rezim-rezim otoriter di jazirah arab, tapi loyo di depan Israel.

Pemeritah Indonesia hrs mengambil inisiatif. Bersama ASEAN misalnya, membawa kasus ini ke dewan keamanan PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional.

"Ingat pesan Soekarno yang tegaskan bahwa semua negara di dunia harus menutup bab terakhir penjajahan di dunia, yaitu penjajahan zionis Israel terhadap bumi dan rakyat Palestina," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement