REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat tempur Israel kembali menyerang seluruh Jalur Gaza pada Kamis (15/11) malam waktu setempat. Serangan udara tersebut menandai peningkatan serangan selama dua hari sebagai upaya balik atas serangan kelompok militan Hamas.
Militer Israel mengatakan pihaknya akan menyerang sekitar 70 situs bawah tanah dalam waktu satu jam.
Penduduk setempat mengatakan serangan militer Israel telah menghancurkan sebuah generator listrik di rumah perdana menteri Hamas di Gaza, Ismail Haniyeh. Hingga kini, belum jelas apakah Ismail berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Tak hanya itu, pesawat Israel juga membom sebuah kantor polisi di pusat Gaza dan terowongan di perbatasan Gaza dengan Mesir.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengambil "tindakan apapun yang diperlukan" untuk membela warganya dari serangan roket Palestina.
"Tentara kami akan memperluas operasi untuk melindungi Israel. Lebih dari 50 roket mendarat di Israel selama masa 50 jam," kata Netanyahu seperti dikutip dari Alarabiya, Jumat (16/11).
Sementara itu, juru bicara Hamas,mengecam tindakan negara zionis itu. Hamas menilai Israel "mencoba untuk mengeksploitasi perang di Gaza untuk tujuan politik.
"Israel telah menggunakan senjata untuk menyerang setiap warga sipil di Gaza. Pertempuran kami dengan Israel adalah terbuka, progresif dan meningkat,'' kata Jubir Hamas.