Jumat 16 Nov 2012 18:09 WIB

Pemerintah Indonesia Diminta Ajukan Protes kepada Israel

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka setelah Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (15/11). Jumlah korban di pihak Palestina mencapai 13 orang dan tiga orang dari pihak Israel, sehingga ancaman serangan habis-habisan ol
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka setelah Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (15/11). Jumlah korban di pihak Palestina mencapai 13 orang dan tiga orang dari pihak Israel, sehingga ancaman serangan habis-habisan ol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Saifudin, mengutuk Israel yang melarang Muslim Palestina melaksanakan Shalat Jumat di Masjid al-Aqsha.

Kebijakan Israel ini dinilainya sudah keterlaluan, karena menghalangi kewajiban umat Islam untuk beribadah. "Ini tidak dapat dibiarkan," tegas Lukman Hakim kepada ROL, Jumat (16/11).

Menurutnya Wakil Ketua Umum DPP PPP itu, pelarangan Shalat Jumat sungguh telah melanggar hak-hak dasar beragama umat muslim. (baca: Israel Larang Warga Palestina Shalat Jumat di Al-Aqsa).

Pemerintah Indonesia, kata Lukman Hakim, harus mengajukan protes keras kepada Israel atas kejadian tersebut. Selain itu, Indonesia juga diminta mendesak PBB dan badan-badan internasional lainnya untuk lebih proaktif ciptakan perdamaian di Palestina.

Presiden SBY diminta memanfaatkan forum KTT Asean di Kamboja dan KTT Asia Timur di Pakistan yang akan dihadirinya itu untuk bersama negara-negara Asean dan negara-negara D8 lainnya memberikan solusi perdamaian atas konflik Israel-Palestina yang kini kembali memuncak.

Perang antara Hamas dan Israel pecah, Rabu (14/11) kemarin. Pascadibunuhnya pejabat senior Hamas, Ahmed al-Jabari, Rabu (14/11) waktu setempat di Jalur Gaza, Hamas menyerang balik Israel dengan menembakkan roket. Serangan itu memicu serangan beruntun Israel yang bombardir Jalur Gaza lewat jalur laut dan udara. (baca: Hamas: Kami Pertahankan Kehormatan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement