Sabtu 17 Nov 2012 02:00 WIB

Qatar Kecam Serangan Israel ke Palestina

Rep: Hannan Putra/ Red: Fernan Rahadi
An Israeli woman runs to take cover as an air raid siren warns of incoming rockets at the parking lot of a hospital in Jerusalem November 16, 2012. Air raid sirens sounded in Jerusalem on Friday and Israeli Army Radio said the alert was intended for Israel
Foto: Reuters/Baz Ratner
An Israeli woman runs to take cover as an air raid siren warns of incoming rockets at the parking lot of a hospital in Jerusalem November 16, 2012. Air raid sirens sounded in Jerusalem on Friday and Israeli Army Radio said the alert was intended for Israel

REPUBLIKA.CO.ID,DOHA  --  Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassem Al-Thani dalam pernyataannya, kemarin (16/11) memperingatkan serangan yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Sebagaimana dikutip dari kantor berita,QNA,  Al-Thani mengecam keras agresi militer yang dilakukan Israel. "Serangan yang membabi buta ini harus mendapatkan hukuman yang setimpal," kecamnya pada pertemuan GCC negara dan Rusia.

Lebih lanjut, ia mendesak PBB harus bertindak tegas terhadap Israel. "Dewan Keamanan PBB juga harus ikut bertanggung jawab untuk mengamankan perdamaian dan keamanan di dunia, salah satunya di Palestina," kata seperti dilansir Arabnews.

Menurutnya, dengan membiarkan agresi militer yang dilancarkan Israel kepada Palestina berarti membiarkan tindakan radikalisme dan ekstrimisme. "Kami mengecam sekala tindak ekstremisme dan terorisme. Seperti serangan (Israel) yang tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar tersebut telah mendapat kutukan dari seluruh dunia," katanya.

Hampir setiap hari korban warga Palestina berjatuhan akibat agresi militer Israel. Sejak hari Rabu (14/11) kemarin, sedikitnya 13 warga palestina telah tewas akibat serangan udara Israel. Hamas juga melancarkan serangan roketnya ke wilayah Israel. Dua hari yang lalu, tiga warga Israel tewas ketika sebuah roket Palestina menghantam perumahan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement