Sabtu 17 Nov 2012 18:26 WIB

SBY Serukan DK PBB Hentikan Serangan Israel ke Gaza

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres/H Abror Rizki
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan seruannya atas serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina. Meskipun dua hari yang lalu Indonesia telah mengeluarkan pernyataan, tapi, PResiden secara resmi menegaskan seruannya tersebut.

"Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan segera bisa dihentikan, kemudian dicegahlah terjadinya perang terbuka seperti yang terjadi pada akhir 2008 dan awal 2009. Saya cemas karena serangan-serangan udara Israel masih terus berlangsung, sementara tembakan roket dengan jarak yang makin jauh juga masih terjadi," tegasnya di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (17/11) sebelum berangkat ke Kamboja.

Dikatakannya, korban terus berjatuhan yang merupakan penduduk sipil dan tidak berdosa. Apa yang sudah terjadi sekarang, dia menilai, harus segera dihentikan.

Pihaknya berharap, Dewan Keamanan (DK) PBB mengambil langkah yang tegas dan tepat unutk menghentikan kekerasan yang berlangsung di sana. "Saya berharap DK PBB mencegah terus meluas dan meningkatnya aksi kekerasan dan kemungkinan kekerasan baru di kawasan itu, dan sikap Indonesia jelas kita mendukung kemerdekan bangsa palestina dengan konsep two state solution, sekarang baru one state, yaitu israel."

Indonesia, lanjutnya, berharap terbentuk dua negara, yaitu Israel dan Palestina, Dengan demikian, kata dia, serangan-serangan tersebut bisa diakhiri.

"Saya berharap baik PBB, negara-negara di kawasan bisa mendorong Israel utk menghentikan aksi-aksi militernya, serangan udaranya, dan setelah itu kedua belah pihak mencegah aksi-aksi baru yang bisa memuynculkan konflik apalagi peperangan yang luas," paparnya.

SBY mengingatkan kembali soal konflik kedua pihak pada 2008-2009 yang berlangsung selama tiga minggu dan satu hari, tetapi korban yang meninggal ribuan, yang luka ribuan, rumah dan gedung hancur ribuan, dan semua itu adalah penduduk sipil.

Menurutnya, menjadi tanggung jawab moral bagi semua pemimpin negara untuk tidak membiarkan penduduk sipil menjadi korban atas konflik yang masih terjadi di sana. "Itulah seruan saya, seruan Indonesia kepada pihak-pihak yang sekarang berhadapan dengan tetap kami dukung penuh kemerdekaan Palestina dan juga seruan serta harapan kepada DK PBB."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement