REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama berangkat menuju Myanmar, Sabtu (18/11) waktu setempat. Kunjungan Asia merupakan perjalanan luar negeri kali pertama Obama sejak memenangkan kembali pemilu AS.
Kedatangannya ke Myanmar pun menjadi perjalanan bersejarah mengingat Obama merupakan presiden AS pertama yang berkunjung ke negara Asia Tenggara tersebut. Menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One, Obama bertolak ke Asia.
Ia dijadwalkan akan berkunjung ke Thailand dan Kamboja sebelum kunjungan sejarahnya di Myanmar. Gedung Putih berharap kunjungan presiden akan memantapkan reformasi demokratis yang berjalan alot di Myanmar.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes mengatakan, kunjungan Obama tak hanya fokus pada permasalahan demokrasi. Kekerasan etnis di Myanmar yang merenggut hak Muslim Rohingya pun akan menjadi perhatian Obama.
"Selain reformasi demokrasi, kami pun prihatin dengan konflik etnis yang terus berlangsung di Burma (Myanmar)," tuturnya.
Meskipun demikian, tur Obama ke Asia tersebut dikabarkan akan sangat singkat. Pasalnya, presiden tengah dirundung banyak masalah baik internal negara maupun keamanan internasional.
Perjalanan Obama dibayangi konflik Gaza-Israel di Timur Tengah serta permasalahan pajak AS yang masih harus dibicarakan dengan anggota parlemen. Obama pun dijadwalkan kembali ke Washington, Rabu (21/11).