REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia harus menyatakan kecaman keras kepada Israel. Agresi militer tak seimbang Zionis ke tanah Palestina tak bisa terus didiamkan.
"Indonesia harus berani mengecam keras agresor Israel ke rakyat Palestina," kata Sekretaris Jendral PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo saat dihubungi Republika, Minggu (18/11).
Indonesia adalah negara yang menerapkan kebijakan politik luar negeri bebas aktif. Konstitusi Indonesia mengamanatkan segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Tjahjo berharap Kementerian Luar Negeri bisa menyampaikan sikap kritis Indonesia atas situasi di Gaza, Palestina. "Kemenlu perlu kritis terhadap perang tidak seimbang ini," ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan keberpihakan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina pernah dibuktikan Presiden Soekarno. Saat berpidato di PBB awal tahun 60-an, Bung Karno mengajak seluruh negara dunia membebaskan Palestina dari penjajahan Israel. Palestina adalah 'last chapter of colonialism' di Timur Tengah sampai sekarang.
Sikap tegas Soekarno harus ditiru Presiden Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY harus bisa mencermati situasi konflik yang tengah terjadi di Timur Tengah.
Apa yang terjadi di sana menurut Tjahjo bukan tak mungkin bakal berdampak kepada negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. "Ketegangan di suatua kawasan akan menyeret ketegangan di kawasan lain," tandas Tjahjo.