REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Tujuh warga sipil Palestina dikabarkan tewas dalam serangan udara Israel ke Jalur Gaza, Ahad (18/11).
Salah seorang pejabat kesehatan di rumah sakit Gaza, Ashraf Al-Kidra mengatakan lima dari tujuh orang korban tewas masih anak-anak dan balita.
Al-Kidra menyebutkan dua dari para korban tewas tersebut adalah seorang gadis balita tiga tahun, dan seorang anak lima tahun. Adik dan kakak tersebut tewas ketika serangan udara jet tempur Israel yang menghantam sebuah rumah bertingkat tiga di kota Beit Lahiya.
Al-Kidra juga menambahkan, selain di rumah bertingkat tersebut, sebuah rudal juga menghantam mobil milik pejuang Hamas yang berlokasi tak jauh dari kamp pengungsi Shati di dekat Gaza City. Akibat serangan tersebut seorang gadis berusia 11 tahun tewas ditempat.
Serangan udara Israel secara berturut-turut sudah memasuki hari kelima. Ahad (18/11) pagi tadi, serangan udara Israel kembali memuntahkan puluhan roket yang ditujukan ke basis pelatihan utama Hamas dan dua kantor media: stasiun TV Hamas, Al Aqsa, dan stasiun penyiaran Lebanon, Al Quds TV yang dianggap sering menyiarkan simpatik terhadap Palestina dan Dunia Islam.
Dari jumlah korban tewas tersebut, total korban tewas di pihak Palestina dilaporkan menjadi 53 orang, terhitung lima hari sejak dimulainya serangan udara Israel pada Rabu (14/11) kemarin. “20 korban tewas dari warga sipil. Sedangkan lebih dari 400 warga sipil lainnya terluka.” jelas Al-Kidra.