REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Situasi Gaza hingga saat ini masih terus memanas. Sebuah markas polisi Abbas di Gaza dihantam oleh serangan udara Israel pada Senin (19/11) pagi waktu setempat. AFP melaporkan serangan itu terjadi sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat.
Akibat penyerangan itu, markas polisi terbesar kedua di Gaza rata dengan tanah. Guncangan dari ledakan tersebut sempat menghancurkan kaca gedung di dekatnya. Tak hanya itu, serangan tersebut menyebabkan beberapa orang terluka ringan. Bangunan di kota Rimal juga merasakan guncangan serangan tersebut.
Sebelumnya, serangan udara Israel juga menghantam markas polisi Arafat, fasilitas utama polisi Hamas pada awal pekan ini. Seperti diketahui, gelombang baru agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak (14/11) lalu. Hingga kini, jumlah korban terus bertambah dan mencapai hampir 80 orang tewas dan lebih dari 700 orang lainnya terluka.
Militer Israel memang kerap melakukan serangan udara dan serangan lainnya di Jalur Gaza. Negara zionis ini mengeklaim tindakan agresi itu dilakukan sebagai upaya defensif. Namun, pada kenyataannya, banyak warga sipil tak berdosa tewas menjadi korban dari serangan tersebut.
Wilayah Gaza sendiri telah diblokade sejak 2007. Akibat pemblokadean itu, menyebabkan penurunan standar hidup, tingginya tingkat pengangguran tinggi, dan kemiskinan.