REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pimpinan Pondok Pesantren Al Fatah Ustadz Yakhsyallah Mansur mengatakan bombardir yang dilakukan Israel kepada Palestina merupakan pertanda bahwa pertolongan Allah kepada Muslim Palestina dan warga Indonesia relawan MER-C sudah semakin dekat.
"Insya Allah, kemenangan sudah semakin dekat. Bombardir Israel menunjukkan bahwa mereka sudah mulai ketakutan," tuturnya.
Relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Palestina terpaksa shalat Jumat di basement atau ruang bawah tanah. "Di Palestina yang mayoritas mahzab Syafii, biasanya salat Jumat hanya diadakan di Masjid Jami. Tidak seperti di Indonesia yang di setiap kantor mengadakan salat Jumat," kata Yakhsyallah Mansur saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina merupakan prakarsa Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bekerja sama dengan Pemerintah Palestina.
Pada Rabu (14/11) lalu, Israel menembakkan roket yang menewaskan seorang pemimpin Hamas. Lokasi ledakan roket itu hanya berjarak 100 meter dari Rumah Sakit itu.
"Ketika mendengar kabar adanya ledakan bom yang berdekatan dengan lokasi pembangunan rumah sakit, kami langsung meminta kepada para relawan untuk berlindung di basement," katanya.
Saat ini terdapat 28 warga negara Indonesia relawan MER-C yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina yang sedang melakukan pengerjaan Rumah Sakit Indonesia untuk Palestina.
"Pada hari Jumat (16/11), kami tetap meminta mereka untuk mengadakan shalat Jumat di dalam basement. Khatibnya saya minta membacakan surat Al Ahzab," katanya.
Yakhsyallah mengatakan dalam surat itu Allah SWT berfirman bila penderitaan sudah semakin tinggi, maka pertolongan Allah akan semakin dekat.