Senin 19 Nov 2012 18:01 WIB

Israel Kembali Hujani Gaza dengan Roket

Seorang wanita Palestina berjalan di depan puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (18/11).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Seorang wanita Palestina berjalan di depan puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA, YERUSALEM - Israel membom puluhan situs gerilyawan di Jalur Gaza dan serangkaian roket Palestina diturunkan sebagai upaya internasional untuk mewujudkan gencatan senjata.

Sepuluh orang warga sipil dan dua komandan lapangan dari faksi Jihad Islam tewas, dan sedikitnya 30 warga Palestina lainnya terluka dalam serangan udara, sehingga jumlah korban jiwa menjadi 85 orang selama enam hari serangan di Gaza.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki moon tiba di Kairo untuk mempertimbangkan gencatan senjata yang dipimpin oleh Mesir, yang berbatasan dengan Israel dan Gaza, dan sebagai pemerintah yang berakar Islamis.

Media Israel mengatakan, seorang delegasi dari Israel juga pernah ke Kairo untuk membicarakan gencatan senjata, meskipun juru bicara Perdana Menteri Pemerintah Benjamin Netanyahu menolak berkomentar mengenai hal ini.

Sinyal Gaza dan Israel tersebut dapat meningkatkan pemboman melalui udara menjadi serangan darat ke daerah yang sempit, telah memicu kekhawatiran dunia yang menonton wilayah di sana yang terbakar.

Seperti Hamas dan faksi-faksi Islam lainnya menepis paksaan perdamaian dengan negara yahudi, kesepakatan mediasi masing-masing untuk menahan tembak menembak secara sepihak dirumuskan untuk membendung pertumpahan darah di masa lalu. Tapi masing-masing pihak sekarang ditempatkan tanggung jawab di sisi lain.

Izzat Risheq, pembantu Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal, menulis di akun Facebooknya bahwa Hamas akan memasuki gencatan senjata hanya setelah Israel menghentikan agresinya, mengakhiri kebijakan pembunuhan yang ditargetkan dan memblokade Gaza.

Daftar ketentuan Israel, Wakil Perdana Menteri Moshe Yaalon menulis di akun Twitternya "Jika terjadi ketenangan di selatan dan tidak ada roket dan rudal yang ditembakkan warga Israel, atau serangan teroris yang di rekayasa dari Jalur Gaza, kami tidak akan menyerang".

Yaloon juga mengatakan bahwa Israel ingin mengakhiri aktivitas gerilyawan Gaza di tetangga Mesir Sinai, semenanjung gurun, tempat pelanggaran hukum menyebar selama krisis politik Kairo.

Sejauh ini operasi Israel telah menarik dukungan Negara Barat, yang disebut pemimpin Amerika Serikat dan Eropa sebagai membela diri dalam menghadapi tahun-tahun penyerangan lintas perbatasan, tetapi ada juga yang memutuskan untuk mengakhiri permusuhan.

Simpati untuk Israel mungkin menipis karena total korban yang banyak di Gaza. Pada Minggu, 11 warga sipil Palestina tewas karena serangan Israel terhadap seorang militan yang membuat rumah keluarga berlantai tiga runtuh.

"Saya sangat sedih dengan kematian yang dilaporkan lebih dari sepuluh anggota keluarga Dalu, oleh penembakan roket yang terus menerus terhadap kota-kota Israel, yang telah membunuh beberapa warga sipil Israel. Saya sangat mendorong para pihak untuk bekerja sama dengan semua upaya yang dipimpin Mesir untuk mencapai gencatan senjata segera," kata Ban sebelum berangkat ke Mesir. Dia mengunjungi Israel, Selasa.

Setidaknya 22 anak-anak menjadi korban di Gaza. Netanyahu mengatakan dia telah meyakinkan para pemimpin dunia bahwa Israel melakukan yang terbaik untuk menghindari korban dari warga sipil di Gaza.

Pada kejadian invasi musim dingin Israel 2008-2009, Gaza, tank, artileri dan infanteri berkumpul di lapangan perkemahan di sepanjang perbatasan berpasir yang dipagar dan militer bergerak bersama di jalan-jalan area tersebut. Israel juga berwenang terhadap 75 ribu cadangan militer, yang berjaga sekitar setengah dari jumlah tersebut.

Sebuah serangan berdarah Israel mungkin cukup bagi Netanyahu untuk memberikan lampu hijau untuk serangan darat. Tiga warga Israel tewas dan puluhan lainnya terluka dalam ratusan serangan sejak Rabu. Beberapa roket sampai ke Tel Aviv, ibu kota komersial Israel, namun ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

Sebagai tindakan pencegahan terhadap pencegatan roket membahayakan di dekat Bandar Udara Internasional Ben Gurion, penerbangan sipil kata pihak berwenang, Senin, jalur penerbangan baru sedang digunakan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement