REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG---Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina, Almuzzammil Yusuf, menyatakan, dalam waktu dekat DPR-RI segera mengirimkan delegasi ke Palestina untuk memberikan dukungan politik dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat negara tersebut yang menderita karena kejahatan Israel.
"Insya Allah DPR akan memberangkatkan delegasi ke Palestina sekitar akhir November atau awal Desember 2012 yang terdiri perwakilan Komisi I dan Grup Kerja sama Bilateral Indonesia-Palestina DPR-RI. Delegasi ini mungkin akan dipimpin langsung Ketua DPR-RI, Pak Marzuki Alie," ujar politisi senior PKS asal Lampung ini, dalam penjelasan tertulis diterima di Bandarlampung, Senin.
Agenda utamanya, menurut Muzzammil, adalah melakukan upaya diplomasi untuk mengecam dan mengucilkan Israel di dunia internasional, memberikan dukungan politik keanggotaan Palestina di PBB, dan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
"Selain itu, kami juga mendorong agar kantor Perwakilan Indonesia di Palestina bisa segera didirikan, agar Indonesia bisa maksimal membantu rakyat Palestina di sana," ujar dia lagi.
Muzzammil mengajak lembaga kemanusiaan, ormas keagamaan, LSM, dan masyarakat Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina, agar bersama-sama berkontribusi membantu rakyat Palestina yang sedang dijajah oleh Israel.
"Bantuan bisa dalam bentuk apa pun, bisa berupa obat-obatan, makanan, uang, pakaian, sikap politik, akses pendidikan, dan sebagainya," kata dia pula.
Menurut Muzzammil, pengalamannya menghantarkan bantuan kemanusiaan dari MUI dan Dompet Dhuafa sejak 2001 sangat diapresiasi oleh masyarakat Palestina.
"Walaupun jumlah materinya tidak besar, tapi perhatian dari bangsa Indonesia maknanya sangat besar bagi bangsa Palestina," ujar dia.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengapresiasi peran pemerintah Turki dan Mesir yang telah mengecam Israel secara terbuka dan memberikan dukungan diplomasi dan kemanusiaan lebih awal kepada Palestina, sejak Israel menyerang Palestina beberapa pekan lalu.
"Kami juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang sudah melakukan upaya diplomasi, untuk mengecam kejahatan Israel dan mengajak negara lain mendukung kemerdekaan Palestina," kata dia lagi.
Namun menurut Muzzammil, upaya tersebut perlu ditingkatkan secara sinergis dengan negara lain untuk mendukung keanggotaan Palestina di PBB dan mengalahkan hak veto AS yang menjadi sumber terorisme negara seperti Israel. "Inilah kesepakatan Forum Demokrasi Bali kemarin yang harus segera direalisasikan," ujar dia.
Sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Muzzammil berharap agar pemerintah dan rakyat Indonesia bisa bekerjasama dan bersinergi membantu rakyat Palestina.
"Keberpihakan rakyat dan pemerintah Indonesia ini merupakan panggilan konstitusi RI yang menolak segala bentuk penjajahan dan mendukung setiap negara untuk merdeka dari jajahan negara lain," demikian Muzzammil.