Selasa 20 Nov 2012 01:01 WIB

Berniat Hentikan Kisruh Gaza, Inilah Upaya Mesir

Bendera Israel terkoyak dengan latar Bendera Mesir
Bendera Israel terkoyak dengan latar Bendera Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil mengatakan, nagaranya terus mengintensifkan kontak diplomatik dengan berbagai pihak untuk menghentikan konflik berdarah di Jalur Gaza, Palestina.

"Mesir menempuh jalur diplomatik dengan mengintentifkan kontak dengan semua pihak terkait untuk dicapainya gencatan senjata di Gaza," kata PM Qandil.

PM Qandil pekan lalu mengunjungi Gaza untuk menyampaikan solidaritas pemerintah dan rakyat Mesir kepada Pelestina dalam upaya mencari titik temu penyelesaian konflik.

Menurut dia, Presiden Mohamed Moursi telah menunjuk Kepala Intelijen Mesir Mohamed Refaat Shehata untuk melakukan kontak-kontak langsung dengan pihak Palestina dan Israel guna mengakhiri konflik berdarah tersebut.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr dijadwalkan bergabung dengan para Menteri Luar Negeri Liga Arab untuk berkunjung ke Kota Gaza pada Selasa (20/11).

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Arabi akan memimpin delegasi para Menlu organisasi regional beranggotakan 22 negara Arab tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Politik Gerakan HAMAS yang menguasi Jalur Gaza, Khaled Meshal dalam jumpa pers di Kairo Senin menegaskan bahwa pihaknya akan menghentikan tembakan roket ke wilayah Israel bila negara Yahudi itu terlebih dahulu menghentikan agresi militernya.

"Israel yang memulai pertempuran. Oleh karena itu, Israel pula yang menghentikan serangan terlebih dahulu untuk gencatan senjata," ujarnya.

Ia merujuk pada pembunuhan Israel terhadap Komandan Brigade Ezzuddin Al Qassam, Ahmed Al Jaabari pada Rabu 14/11) lalu yang kemudian memicu pejuang Palestina untuk melancarkan tembakan roket ke Israel.

Meshal yang kini bermukim di pengasingan di Qatar setelah pindah dari Suriah itu mengatakan, dirinya akan membuat kejutan untuk mengunjungi Gaza dalam waktu dekat.

Sementara itu dari Jalur Gaza dilaporkan bahwa Israel terus melancarkan serangan udara dan dibalas pula oleh tembakan roket ke Israel.

Meshal mengatakan, hingga Senin tercatat lebih dari 90 warga Palestina syahid (meninggal) dan sekitar 700 lagi luka-luka.

Palang Merah Palestina menyerukan pada masyarakat internasional untuk memasok obat-obatan karena rumah-rumah sakit di wilayah itu mengalami krisis kehabisan persediaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement