Selasa 20 Nov 2012 10:23 WIB

Israel Galau Soal Gencatan Senjata

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hafidz Muftisany
 Tentara Zionis Israel tidur dalam kantong di samping tank dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Sabtu (17/11). (Reuters/Ronen Zvulun)
Tentara Zionis Israel tidur dalam kantong di samping tank dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Sabtu (17/11). (Reuters/Ronen Zvulun)

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM -- Setelah sebelumnya menyatakan siap melakukan genjatan senjata, Israel kini dilanda kegalauan.

Negara zionis tersebut menyatakan siap melakukan diplomasi untuk melakukan genjatan senjata, namun siap pula melancarkan invasi ke Jalur Gaza.

Pada hari Senin (19/11) Israel masih terus melancarkan serangan militer. Puluhan target di Jalur Gaza menjadi sasaran bom mereka. Namun disisi lain, pihak Israel mengatakan menyukai solusi diplomatik untuk mengakhiri pertempuran dengan Hamas di Jalur Gaza.

Mesir sebelumnya mengatakan kesepakatan genjatan senjata sudah dekat. Hari keenam pertempuran diprediksi menjadi akhir pertempuran. Namun Israel mengirimkan rudal berat ke Gaza, justru saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas langkah-langkah genjatan senjata dengan para pejabat seniornya.

Serangan Israel di hari keenam pertempuran menambah jumlah korban tewas Palestina menjadi 101 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 24 diantara korban tewas merupakan anak-anak. Pejabat Rumah sakit di Gaza bahkan mengatakan korban tewas mencapai 106 orang. Setengah diantaranya merupakan warga sipil.

Adapun dari pihak Israel tercatat tiga orang tewas akibat serangan roket Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement