REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah mendesak negara-negara Arab agar mengirimkan bantuan senjata bagi Hamas untuk melawan Israel.
Nasrallah mengatakan, Israel saat ini telah gagal mencapai tujuannya menyerang Gaza. Operasi militer Israel yang ingin membuat pemimpin Hamas bertekuk lutut dengan membunuh warga sipil, menurut Nasrallah, telah gagal.
"Pemboman jelas sengaja menargetkan warga sipil, membunuh wanita dan anak-anak. Operasi militer (Israel) telah gagal untuk mencapai target pembunuhan ini yang bertujuan memberikan tekanan bagi pemimpin perlawanan di Jalur Gaza (Hamas), serta menjatuhkan kondisi mereka (Hamas untuk genjatan senjata)," tuturnya seperti dilansir Reuters.
Oleh karena itu, Nasrallah tak mendukung negosiasi. Pihak Hizbullah terus mendukung serangan Hamas ke wilayah Israel. Pihak Hizbullah pun mendesak negara-negara Arab agar memberikan bantuan senjata bagi pejuang Hamas.
"Negara Arab harus secara terbuka memberikan bantuan senjata. Disana tidak ada keputusan politik (negosiasi diplomasi)," tuturnya.
Israel menuding Hizbullah bersekutu dengan Iran untuk memasok senjata bagi Hamas. Rudal Fajr-5 yang ditembakkan Hamas untuk menghantam Tel Aviv dan Yerussalem menurut Israel, berasal dari mereka. Pada tahun 2006, Hizbullah pun pernah berperang melawan Israel selama 34 hari.
Sedikitnya empat ribu roket ditembakkan Hizbullah menuju wilayah Israel. Sebanyak 160 warga Israel, yang didominasi tentara, tewas selama perang tersebut.