REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel mulai kewalahan menghadapi serangan roket Hamas yang bertubi-tubi. Diblokade sejak tahun 2007, kemampuan militer Hamas justru semakin meningkat.
Hal ini terlihat dari kuantitas roket yang telah ditembakkan Hamas selama enam hari invasi Israel ke Gaza.
Israel mengatakan, Hamas memiliki total 10 ribu roket dan bom mortir. Sebagian besar merupakan roket buatan sendiri. Namun roket Fajr-5s menjadi roket terkuat yang juga ditimbun Hamas. Adapun roket buatan Hamas yang dinamai Qassam menurut Israel memiliki kualitas rendah dengan jarak tembak hanya 15 kilometer.
Sejak pertempuran Hamas-Israel mencuat Rabu lalu, Hamas telah meluncurkan lebih dari 1.100 roket dan mortir. Menurut gerilyawan Hamas, beberapa roket Gaza berada dalam peluncur yang terkubur di tanah. Sehingga memungkinkan sewaktu-waktu penembakan hanya dengan remote control.
Kamis lalu, roket Hamas menewaskan tiga warga Israel. Bahkan sejak tahun 2001, tercatat 30 orang tewas akibat serangan roket Hamas.Padahal, Israel memiliki sistem pengaman roket, Iron Dome, yang sangat canggih.
Ketimpangan persenjataan jelas terpampang dalam invasi militer Israel ke Gaza. Namun Hamas dan sayap militernya Brigade Izzudin Alqasaam terus memberikan 'kejutan' bagi militer Israel setelah menembak jatuh jet F16, helikopter Apache dan kapal perang Israel.