Selasa 20 Nov 2012 12:05 WIB

PCINU Turki Desak Indonesia Harus Turun Tangan di Konflik Palestina-Israel

Rep: Indah Wulandari/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang wanita Palestina berjalan di depan puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (18/11).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Seorang wanita Palestina berjalan di depan puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Agresi militer Israel atas penduduk Gaza sejak beberapa hari belakangan ini meresahkan umat manusia sedunia. Korban semakin meningkat setiap hari, termasuk anak-anak kecil dan perempuan yang seharusnya bukan sasaran konflik.

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Turki pun ingin agar ada peran pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik. "Atas dasar kemanusiaan, kami mengutuk keras serangan militer yang biadab tersebut," ungkap Ketua Tanfidziyah PCINU Turki, Muhammad Labib Syauqi, dalam rilis pers yang diterima Republika, Selasa (20/11).

"Juga atas dasar perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Palestina yang merupakan hak setiap bangsa, kami mendorong berbagai pihak untuk ikut menghentikan konflik antara militer Israel dan milisi Hamas."

Dalam perspektif PCINU, kedua pihak yang berkonflik sudah tak mempertimbangkan warga sipil yang tak bersalah. Maka, lanjut Syauqi, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk ikut aktif berperan mendorong perdamaian antara Palestina dan Israel.

Indonesia diminta menggunakan pendekatan diplomatik di tingkat internasional, terutama melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. Langkah itu juga diharapkan berlaku di kawasan Timur Tengah dengan mendesak Turki, Mesir, Arab Saudi, dan Jordan untuk bereaksi cepat atas konflik itu.

Sekretaris PCINU Turki  Budi El Sughandi juga meminta warga Indonesia ikut mendorong penggalangan dana bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan segera di tanah konflik. Baik PCINU Turki maupun melalui berbagai organisasi, terang Budi, seharusnya siap menyalurkan berbagai bantuan yang diamanatkan.

"Persaudaraan antarumat manusia (ukhuwwah basyariyyah) yang sangat dipegang teguh Nahdlatul Ulama harus ditegakkan tanpa pandang bulu dan sekat-sekat geografis,"tegas Budi.

Pihaknya berharap, perdamaian Palestina dan Israel terus diupayakan. Lantaran penindasan manusia atas manusia lain selamanya tıdak dibenarkan demi kepentingan apapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement