REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon serukan Israel dan Hamas untuk segera melakukan gencatan senjata.
Pernyataannya pada Selasa (20/11) memperingatkan operasi militer darat yang akan dilancarkan Israel di wilayah kantung pertahanan Palestina akan menjadi "eskalasi berbahaya" yang harus segera dihindari.
Pernyataan Ban Ki-moon disampaikannya dalam konferensi pers di Kairo, setelah perundingannya dengan Ketua Liga Arab, Nabil Elaraby. Ki-moon mendukung penuh upaya Mesir agar gencatan senjata Israel-Hamas bisa dilangsungkan.
"Langkah yang diambil Mesir sesegeranya dilaksanakan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, termasuk operasi darat yang akan dilancarkan Israel. Hal itu hanya akan mengakibatkan tragedi kemanusaan yang lebih parah," katanya.
Menteri pertahanan Israel telah memutuskan untuk menunda peluncuran invasi darat di Jalur Gaza pada Senin malam (19/11) waktu setempat. Pihaknya ingin memberikan kesempatan Presiden Mesir, Muhammad Mursi yang tengah berupaya menfasilitasi gencatan senjata kedua negara.
Pada senin malam (19/11) pertempuran kedua negara relatif tenang. Namun pada Selasa pagi (20/11) Israel kembali melanjutkan serangan udaranya. Serangan tersebut menewaskan tiga warga Palestina di Gaza, sebagaimana dinyatakan juru bicara kementrian kesehatan Gaza, Adham Abu Selmiya.
Selmiya mengisahkan serangan udara yang membombardir kota Gaza."Dua warga tewas dalam dua serangan di daerah Mughraqa selatan Kota Gaza, satu lagi tewas di Beit Lahiya," katanya.