REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kisah Nazi-Jerman yang gemar berperang dan memakan tak sedikit korban jiwa, terus melegenda. Legenda Nazi-Jerman kini dinilai diwarisi kepada Nazi-Yahudi.
Penilaian itu dilontarkan warga Jalur Gaza yang menjadi bulan-bulanan Negeri Zionis. Tak jarang Israel menetapkan warga Gaza sebagai tersangka dan langsung mengeksekusinya, salah satunya keluarga Mohammad Dalou yang tewas akibat serangan rudal Israel.
Tetangga Dalou, Mohammad Abu Jme'ian mengaku tak habis pikir dengan perlawanan yang dilakukan salah seorang anggota keluarga korban, menjadi ancaman, sehingga ditetapkan sebagai target serangan Israel.
"Jika satu orang dianggap bekerja untuk perlawanan. apakah memang dibenarkan untuk menargetkan seluruh anggota keluarga," kata Mohammad seperti dikutip onislam.net, Selasa (20/11).
Logikanya, kata Mohammed, jika ada satu negara menduduki negara lain dan membunuh keluarga dari negara yang diduduki, apakah tidak akan datang perlawanan. "Jika Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel adalah salah secara moral, maka penolakan Eropa terhadap Nazi juga salah," sebutnya.
"Jadi, tidak ada perbedaan antara Nazi Jerman dan Nazi-Yahudi. Mereka adalah sisi mata uang yang sama," ketus dia.
Pada perang 1967, Israel menduduk Tepi Barat, Yerusalem, Gaza, Sinai (Mesir) dan Dataran Tinggi Golan (Suriah). Khusus Sinai, wilayah itu dikembalikan pada 1997.
Sementara sisanya masih diduduki Israel. Pada 2006, Israel menyerang Gaza setelah Hamas memenangkan pemilu perdana. Perjanjian damai sempat diteken antara Israel dan Palestina, namun dibatalkan karena Palestina menolak pembangunan pemukinan Yahudi pada wilayahnya yang diduduki.