REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon Selasa mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik Gaza segera menghentikan serangan. Soalnya, pertempuran di Gaza dinilai akan membahayakan seluruh kawasan tersebut.
"Semua pihak harus segera menghentikan serangan mereka," kata Ban, seperti dinukil dari AFP.
Agresi militer Israel di Gaza memasuki hari ketujuh. Hingga kini 116 warga Palestina dan tiga tentara Israel dilaporkan tewas.
"Peningkatan lebih jauh situasi akan menyebabkan seluruh kawasan itu berada dalam bahaya," sebut Ba.
Pernyataan itu dilontarkan Ban setelah menggelar pertemuan dengan Sekjen Liga Arab, Nabil al-Arabi di Kairo, Mesir. Ban menilai pertemuan itu sangat konstruktif.
"Saya mengunjungi kawasan ini karena situasi yang berbahaya di Gaza," kata Ban.
"Saya," sambungnya, "di sini untuk menyerukan langsung penghentian aksi kekerasan itu. Saya dan Arabi sama-sama prihatin atas korban jiwa yang terus meningkat di Gaza."
Satu serangan darat di Gaza, kata Ban hanya akan menghasilkan tragedi yang semakin meningkat. "Keluarga-keluarga dan anak-anak kembali tewas akibat aksi kekerasan yang tidak berprikemanusiaan itu," kata Ban.
Ban meninggalkan Kairo untuk bertolak ke Tel Aviv. Rencananya Ban akan bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas.
Para penengah Mesir telah menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara satu tim Hamas yang dipimpin Khaled Meshaal dan seorang utusan Israel. Seorang pejabat Mesir mengatakan pertemuan itu menghasilkan tanda-tanda yang melegakan mengenai penghentian konflik di Gaza.
Ban mengatakan Israel memang memiliki hak mengamankan daerahnya, tapi ia menyerukan kepada para pemimpin Israel untuk menghentikan aksi kekerasan. Ban juga menegaskan Israel harus menghormati kewajiban-kewajibannya berdasarkan hukum internasional.