REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA, WILAYAH PALESTINA -- Satu gencatan senjata untuk mengakhiri hampir sepekan kekerasan di dan sekitar Jalur Gaza akan diumumkan di Kairo Selasa malam, kata sumber-sumber Hamas dan Jihad Islam kepada AFP.
"Akan ada konferensi pers bersama antara Hamas dan Jihad Islam serta mediator Mesir malam ini untuk mengumumkan gencatan senjata," kata satu sumber Jihad Islam mengatakan kepada AFP, sementara sumber Hamas menegaskan akan adanya pengumuman itu.
Sekjen PBB Ban Ki-moon Selasa mendesak semua pihak dalam konflik Gaza segera menghentikan serangan mereka, memperingatkan dalam jumpa pers di Kairo bahwa peningkatan konflik akan membahayakan seluruh kawasan itu.
"Semua pihak harus segera menghentikan serangan mereka," kata Ban, sementara satu operasi militer terhadap para pejuang yang menembakkan roket di Gaza memasuki hari ketujuh, dengan 116 warga Palestina dan tiga tentara Israel tewas.
"Peningkatan lebih jauh situasi akan menyebabkan seluruh kawasan itu berada dalam bahaya," tambahnya, yang duduk disamping Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi setelah kedua pemimpin itu melakukan apa yang disebut Ban sebagai satu "pertemuan yang sangat konstruktif".
"Saya mengunjungi kawasan ini karena situasi yang berbahaya di Gaza" kata Sekjen PBB itu. "Saya di sini untuk menyerukan langsung penghentian aksi kekerasan itu. Ia dan Arabi, katanya "sama-sama prihatin atas korban jiwa yang terus meningkat" di Gaza.
Satu serangan darat di Gaza, kata Ban,"hanya akan menghasilkan tragedi yang semakin meningkat". Pemimpin PBB itu kemudian meninggalkan Kairo menuju Tel Aviv,kata seorang pejabat bandara. Ia menurut rencana akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Para penengah Mesir telah menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara satu tim Hamas yang dipimpin Khaled Meshaal dan seorang utusan Israel, yang menurut seorang pejabat Mesir menghasilkan tanda-tanda yang melegakan" mengenai penghentian krisis itu.