Rabu 21 Nov 2012 06:49 WIB

Israel tak Akui Gencatan Senjata

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Reruntuhan Masjid di Gaza yang hancur akibat agresi Israel
Foto: maannews
Reruntuhan Masjid di Gaza yang hancur akibat agresi Israel

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO  --  Kabar terjadinya gencatan senjata antara Israel dengan Hamas ditolak ditolak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia mengatakan mengungkapkan proses pembicaraan menuju gencajatan senjata belum berakhir.

Pernyataan Netanyahu sekaligus menyangkal pemberitaan dari Kairo, Mesir. Sebelumnya diberitakan Hamas dan Zionis Israel telah sepakat untuk menghentikan serangan mulai Selasa (21/11).

Netanyahu mengungkapkan pembicaraan tersebut belum berakhir karena belum ada jaminan jangka panjang bagi penghuni wilayah Israel untuk terhindar dari serangan-serangan roket Hamas. "Kesepakatan itu tidak ada," kata Netanyahu seperti dilansir Today Zaman.

 

Sebelumnya, pejabat Hamas, Ayman Taha, mengatakan pembicaraan di Kairo mengenai penghentian serangan telah dicapai. "Sebuah perjanjian untuk ketenangan telah tercapai," katanya.

Presiden Muhammad Mursi mengatakan kunjungan pemimpin internasional ke meja kesepakatan Senin (20/11) lalu telah membawa hasil yang baik untuk kedamaian di Gaza. "Penghentian agresi Zionis Israel tersebut akan berakhir pada Selasa," ujar Mursi kepada saluran berita resmi Mesir, MENA.

Sama dengan Mursi, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, juga mengatakan gencatan senjata berhasil dicapai. Ia bersama rombongan para menlu Liga Arab juga saat ini juga sedang berada di Gaza.

Dunia Internasional mendesak Hamas dan Israel untuk menghentikan serangan. Mesir menyediakan meja untuk sepakat melakukan gencatan senjata segera. Turki dan Qatar ikut menjadi pengawas dalam negosiasi gencatan kali ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement