Rabu 21 Nov 2012 07:22 WIB

AS Janjikan Solusi bagi Konflik Israel-Palestina

Hillary Rodham Clinton
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Hillary Rodham Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Hillary Clinton, Selasa (20/11) malam, memberitahu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa Washington akan melakukan upaya besar guna membantu Israel dan Palestina menemukan penyelesaian berkelanjutan bagi konflik lama mereka.

"Amerika Serikat akan bekerja sama dengan semua mitra kami di Israel dan di seluruh wilayah ini untuk mencapai hasil yang meningkatkan keamanan di wilayah ini dan akan berkesinambungan," kata Hillary dalam pernyataan yang dikeluarkan sebelum ia dan Netanyahu memulai pertemuan di larut malam. Mereka dijadwalkan membahas konflik yang berkecamuk antara Israel dan kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Hillary kembali menyampaikan komitmen AS bagi keamanan Israel dan warganya. Dia mengutuk serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza terhadap kota kecil serta warga Israel. Menurut laporan Xinhua, dia menekankan serangan semacam itu harus diakhiri.

Diplomat senior AS tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang tewas dalam pertempuran baru-baru ini dan menyampaikan keprihatinan atas hilangnya jiwa di kedua pihak. Ia juga memuji Presiden Mesir Muhammad Mursi atas upayanya dalam perundingan perdamaian.

Hillary dijadwalkan mengunjungi Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan pada Rabu (21/11) pagi dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya direncanakan membahas konflik saat ini dan pengaturan gencatan senjata, serta upaya Palestina agar diterima sebagai anggota pengamat ke Sidang Majelis Umum PBB.

Konflik Jalur Gaza saat ini, yang meletus pada Rabu lalu (14/11), sejauh ini telah merenggut lebih dari 130 jiwa di kedua pihak. Lebih dari 110 adalah orang Palestina. Masyarakat internasional melancarkan setiap upaya guna mendorong segera tercapainya gencatan senjata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement