REPUBLIKA.CO.ID, GOMA -- Para pemberontak M23 Republik Demokratik Kongo, Selasa, mengaku telah mengambil alih kota timur Goma. Pemberontak telah meminta semua tentara dan polisi pemerintah untuk menyerah.

Juru bicara M23, Viannay Kazarama, mengatakan kepada polisi dan tentara segera berada di satu stadion sepak bola pada Rabu pukul 08.00 waktu setempat. Sehingga, mereka bisa didaftarkan.

Sekitar 20.000 tentara pemerintah telah berada di daerah itu. Meskipun, banyak yang mulai berangkat pada akhir pekan lalu ketika pemberontak M23 maju ke arah Goma.

Jumlah polisi yang masih di kota itu tidak diketahui. Seorang wartawan AFP mengatakan kota tampak sepi pada Selasa pagi.

Meskipun pemberontak M23 berada di jalanan, namun beberapa warga mulai berani keluar rumah. Tidak ada insiden dilaporkan.

Dua kendaraan penuh pemberontak terlihat berkeliling pusat kota untuk mendapatkan tepuk tangan dari penduduk setempat. Sementara, jenazah seorang tentara pemerintah DR Kongo bisa terlihat di persimpangan jalan utama.

Sumber-sumber pemerintah mengatakan gubernur Kivu Utara meninggalkan kota setelah mengungsi dari PBB.

Tidak ada penjaga perdamaian.

Para pemberontak sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah menguasai kota dan bandara. Pasukan pemerintah kini berada dalam pelarian. Dalam pesannya lewat siaran radio, pemberontak meminta penduduk untuk tetap tenang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika