Rabu 21 Nov 2012 16:31 WIB

Dukung Palestina, Mahasiswa UIN Jakarta Bergelantung di Sarinah

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan demi dukungan terus disuarakan masyarakat Indonesia terhadap Palestina. Beberapa dukungan tersebut datang dari mahasiswa Universitas Islam negeri (UIN) Syarih Hidayatullah, Jakarta. Sebagai bentuk dukungan, sejumlah mahasiswa UIN melakukan aksi membentangkan spanduk menuntut kebebasan rakyat Palestina, dengan cara bergelantungan di jembatan penyeberangan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Menurut Koordinator aksi Ahmad Wahyudi, aksi tersebut sebagai bentuk tindakan simpatik atas serangan Israel ke Palestina yang sudah berlangsung satu pekan terakhir.

"Sudah sepekan terakhir ini Israel memborbadir jalur Gaza, dan akibatnya lebih dari 100 orang warga sipil terdiri dari anak-anak dan petani yang menjadi korban kebiadaban Israel. Departemen Pertahanan Israel berdalih, pihaknya tak sengaja membantai korban sebab korban terkena salah sasaran," kata Wahyudi, Rabu (21/11).

Aksi yang dilakukan Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) dan Kembara Insani Ibnu Batuta (RANITA) UIN Jakarta itu, menurut Wahyudi untuk menyadarkan masyarakat, Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

"Aksi simpatik ini dilakukan untuk menyebarkan kesadaran semua masyarakat untuk lebih peduli dengan keadaan rakyat Palestina. Kami ingin menyebarkan pesan bahwa bagaimana pun kondisi dan masalah kota Jakarta atau Indonesia secara umum, kita tetap harus bersimpatik terhadap Palestina" beber Wahyudi.

Dia menekankan bahwa serangan Israel ke Palestina sudah bukan semata-mata perihal agama, namun sudah masuk ke dalam ranah pelanggaran Hak Asasi Manusia. "Aksi brutal ini jelas-jelas sebuah tindakkan penindasan atas Hak-Hak Asasi Manusia. Sebagaimana yang terdapat di dalam Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia Pasal 3, bahwa setiap manusia berhak atas kehidupan," ujar dia.

Dalam aksi itu empat orang mahasiswa bergelantungan di jembatan penyeberangan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, dengan membentangkan 'banner' bertuliskan 'Setiap Orang Berhak Atas Kehidupan, Stop Invasion of Palestine'.

Wahyudi mengatakan pemilihan jembatan penyeberangan di kawasan Jakarta Pusat sebagai lokasi aksi, agar pesan yang disampaikan bisa diterima masyarakat kalangan menengah atas, yang kemungkinan besar terlalu sibuk untuk dapat membaca atau melihat pemberitaan di media massa.

"Mungkin ada dari mereka yang tidak sempat membaca di media atas tindak kekerasan Israel terhadap Palestina, sehingga melalui aksi ini kami harap pesannya bisa diterima masyarakat," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement