REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sanksi terhadap nuklir Iran ternyata tak berimbas apapun kepada Negeri Mullah tersebut. Hal itu dijelaskan Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano di Paris, Prancis, Selasa (20/11) kemarin.
"Kami sudah memverifikasi kegiatan nuklir Iran di beberapa tempat di Iran. Sebagaimana kita saksikan, sanksi Internasional itu tidak memberi efek apapun," jelas Amano seperti disitat arabnews.com, Rabu (21/11).
Amerika Serikat, Israel dan antek-anteknya resah atas pergerakan Iran yang terus memperkaya reaktor nuklirnya. Namun, meski terus dikecam Iran tetap meneruskan program nuklirnya.
"Mereka (Iran) memproduksi uranium yang dengan kecepatan lima hingga 20 persen. Kecepatan itu cukup konstan," sebut Amano.
Amano menjelaskan, lima persen uranium murni sudah dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, 20 persen bisa dijadikan untuk tujuan medis. Jika terus dilanjutkan dan dikelola lebih baik lagi dengan proses yang relatif mudah, hal tersebut bisa berujung pada pembuatan senjata yang sangat berbahaya.
Enam bulan yang lalu, Dewan Keamanan PBB telah mendesak Iran menghentikan pengayaan semua program nuklirnya. Iran juga telah melewati empat putaran sanksi.