Rabu 21 Nov 2012 19:09 WIB

Bom Hancurkan Bus di Tel Aviv, 10 Warga Cedera

Bom (ilustrasi)
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV---Satu ledakan bom menghantam satu bus di tengah kota Tel Aviv, Israel Rabu mencederai setidaknya 10 orang dalam apa yang dikatakan para pejabat satu serangan teroris.

Ledakan itu menggetarkan jendela-jendela bus itu, yang sedang bergerak di satu jalan yang membentang di sepanjang markas besar pertahanan Israel.

Dinas layanan ambulan Israel mengatakan tiga dari mereka yang cedera berada dalam kondisi parah.

"Satu bom meledak di satu bus di tengah Tel Aviv. Ini adalah satu serangan teroris. Sebagian besar dari mereka yang cedera hanya luka ringan," kata Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menter Benjamin Netanyahu.

Dalam satu pesan di Twitter, ia mengatakan polisi sedang menyisir lokasi ledakan itu untuk mencari orang yang menempatkan bom, agaknya mengonfirmasikan laporan-laporan itu adalah serangan bunuh diri.

Media Israel memberitakan itu bukan satu serangan bunuh diri. Media Israel juga mengatakan seorang pria telah ditahan.

Ledakan bom itu terjadi pada hari kedelapan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan mengancam mempersulit usaha-usaha pimpinan Mesir untuk menjamin tercapainya perjanjian gencatan senjata.

Suara tembakan terdengar di Gaza City ketika stasiun-stasiun radio lokal melaporkan berita mengenai ledakan di Tel Aviv itu. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri memuji serangan bom itu, tetapi tidak mengaku bertanggung jawab.

Hamas seang dengan serangan di Tel Aviv itu dan menganggapnya sebagai satu tanggapan yang lazim terhadap pembunuhan Israel di Gaza," katanya kepada Reuters.

"Faksi-faksi Palestina akan melakukan segala cara untuk melindungi warga sipil Paletina karena tidak ada usaha internasional untuk menghentikan agresi Israel," kata Abu Zuhri.

Ibu kota bisnis Israel itu terakhir dihantam satu ledakan bom yang serius April 2006, ketika seorang pembom bunuh diri Palestina membunuh 11 orang di satu tempat dekat terminal bus kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement