REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Jumlah korban ledakan bus di Tel Aviv, Israel, Rabu (21/11), meningkat menjadi 15 orang. Ledakan itu diduga berasal dari bom bunuh diri.
Xinhua melaporkan hingga kini polisi masih mencari pelaku bom bunuh diri tersebut. Saksi mata mengatakan asap mengepul di bus usai ledakan terjadi.
Suara ledakan disebutkan sangat keras. Polisi Israel saat ini masih mewawancarai para saksi guna penyelidikan lebih lanjut. Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza sudah memasuki hari ke delapan. Press TV melaporkan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 135 warga Gaza dan 1.100 orang lainnya terluka.
Gencatan senjata antara Israel dan Palestina terus diupayakan lewat pembicaraan di Tepi Barat, Yerusalem, dan Kairo. Militer Israel memang kerap melakukan serangan udara dan serangan lainnya di Jalur Gaza.
Negeri Zionis ini mengklaim agresi itu dilakukan sebagai upaya defensif. Namun, pada kenyataannya, banyak warga sipil di Gaza menjadi korban. (baca: Bus Meledak di Tel Aviv, Israel Tuduh Teroris).