REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Partai oposisi terkuat di Prancis yang beraliran sayap kanan, Uni Gerakan Populer (UMP) memilih pemimpin baru yang dikenal anti-Islam.
Jean Francois Cope yang selama ini dikenal vokal menekan komunitas Muslim di Prancis dipilih menggantikan mantan Presiden Nicholas Sarkozy.
Dalam pemilihan, Cope berhasil mengalahkan mantan PM Francois Fillon. Kabar terpilihnya Cope jelas membuat komunitas Muslim perlu waspada.
Ini mengingat semasa pemerintahan Sarkozy, Cope merupakan pihak dibalik kampanye UMP untuk melarang penggunaan burka dan jilbab di ruang publik. Cope pula yang menjadikan larangan itu sebagai isu utama dalam debat nasional tahun 2009.
Melihat dari rekam jejaknya, ada kemungkinan besar ia akan kembali memperkuat garis kebijakan partai soal komunitas muslim.
Jelas, Muslim Prancis akan menghadapi tekanan baru. Bisa jadi, tekanan itu akan lebih berat. Apalagi, UMP merupakan oposisi terkuat di Prancis.