REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Serangan tentara Zionis ke Jalur Gaza dianggap sebagai satu bentuk genosida. Sebagai tragedi kemanusiaan, hal itu membuat banyak pihak mengecam agresi Israel. Penyerang Manchester City Edin Dzeko termasuk di antara mereka yang prihatin dengan serangan.
Selain menimbulkan trauma bagi anak-anak dan kaum perempuan yang menjadi target pemboman, mereka juga harus kehilangan tempat tinggal. Sarana pendidikan yang menjadi sasaran juga hancur lebur sehingga anak-anak tidak lagi bisa menikmati pendidikan.
Keresahan Dzeko itu diungkapkannya dengan me-retweet akun twitter Unicef, organisasi internasional di bawah naungan PBB yang bergerak di bidang pertolongan terhadap nasib anak-anak yang kurang beruntung. Simpati ujung tombak Timnas Bosnia itu muncul lantaran ia pernah mengalami hal serupa. Dzeko kecil harus hidup dalam kenyataan ras Bosnia yang menjadi target pemusnahan orang Serbia.
"@UNICEFBiH: Nasilje najteže pogađa djecu iako bi njihova dobrobit trebala biti prioritet za sve. In occupied Palestinian (Kekerasan yang paling sulit pada anak-anak, meskipun kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas bagi semua. Dalam pendudukan Palestina (oleh Israel)," ujar Dzeko melalui akun @EdDzeko.
Akun Unicef itu berupa link ke laman resmi organisasi yang menyatakan keprihatinan tentang nasib anak-anak Palestina.
"Dalam pendudukan di wilayah Palestina, kekerasan telah punya damapk langsung pada anak-anak, dan keluarga berjuang untuk mengatasinya," demikian pernyataan keprihatinan Unicef.
Ikuti Whatsapp Channel Republika