REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza tumpah ruah ke jalan, Rabu malam (21/11) merayakan gencatan senjata antara HAMAS dan Israel.
Dengan membunyikan klakson mobil dan melepaskan tembakan ke udara sebagai perayaan, warga Jalur Gaza berpawai ke Rumah Sakit Shifa untuk menjenguk orang yang cedera.
Sirene ambulans dan mobil pemadam berkumandang di seluruh jalan Jalur Gaza, Rabu larut malam. Saat itu, mereka tak tergesa-gesa untuk menolong korban, tapi merayakan berakhirnya agresi Israel yang telah menewaskan 162 orang Palestina.
"Kami mengucapkan selamat kepada rakyat kami dan perlawanan kami karena mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri agresi Israel," kata Ahmed Bahar, pemimpin senior HAMAS di Jalur Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata itu, yang diperantarai Mesir, berlaku mulai pukul 21.00 waktu setempat (Kamis, 02.00 WIB).
Serangan udara terakhir Israel dan penembakan roket terakhir oleh sayap bersenjata HAMAS terjadi sekitar pukul 20.55 waktu setempat.
"Tiba waktunya untuk pulang, saya akan menemui keluarga saya," kata seorang pengemudi ambulans di tengah kerumunan mobil dan orang yang menari di jalan.
Orang-orang juga saling berpelukan dan mengucapkan selamat karena selamat dari agresi militer Israel selama delapan hari.