Kamis 22 Nov 2012 12:59 WIB

Korsel Ngotot Latihan Perang, Inilah Tindakan Korut

Parade Militer Korut
Parade Militer Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL---Tentara Korea Utara diinstruksikan untuk menembaki sebuah pulau perbatasan jika Korea Selatan menggelar latihan perang seperti yang direncanakan, tulis kantor berita resmi Korut KCNA, Kamis.

Korea Selatan pada Jumat lalu merencanakan latihan militer yang berlokasi di Pulau Yeonpyeong, yang sempat dibombardir Korut pada 2012, untuk memperingati dua tahun serangan yang meningkatkan kekhawatiran akan meletusnya konflik di Semenanjung Korea.

"Peringatan atas apa yang mereka sebut kemenangan terhadap Pulau Yeonpyeong akan membawa bencana untuk kedua kalinya bagi pulau itu," kata seorang juru bicara tentara Korut, seperti dilaporkan KCNA.

"Skenario Korsel adalah untuk memantik sebuah perang baru di wilayah itu," kata KCNA.

Yeonpyeong terletak persis di selatan perbatasan Korut dengan Korsel yang ditetapkan pasukan PBB setelah Perang Korea 1950-1953, tetapi perairan di utara pulau itu merupakan bagian dari wilayah Korut.

Aksi bombardir terhadap pulau itu pada 23 November 2010 menewaskan dua marinir Korea Selatan serta dua warga sipil. Bentrokan itu merupakan insiden paling serius yang pernah terjadi sejak perang yang memisahkan dua negara di Semenanjung Korea itu.

Juru bicara militer yang dikutip KCNA mengatakan tentara Korut "menyesal karena tidak berhasil menenggelamkan Pulau Yeonpyeong ke dasar laut karena Korea Selatan menggunakan warga di pulau itu sebagai perisai mereka".

"Tekad teguh itu tidak akan terlewatkan jika Korea Selatan mencoba melakukan provokasi lagi," katanya.

Militer Korea Selatan berada dalam status siaga penuh setelah bombardir pada 2010 lalu. Saat itu pasukan Korsel langsung menjawab dengan tembakan meriam dan pemerintah segera melakukan pertemuan dalam ruang rapat perang bawah tanah.

Korut mengatakan serangan itu merupakan balasan atas latihan militer dengan peluru sungguhan yang digelar Korsel, karena selongsong pelurunya jatuh di wilayah perbatasan Laut Kuning yang masih menjadi sengketa.

Latihan perang Korsel yang dijadwalkan pada Jumat akan mencakup latihan lapangan dan simulasi bagi marinir yang ditempatkan di Yeonpyeong serta armada laut lainnya, kata juru bicara Korps Marinir Korsel kepada AFP, Senin.

Juru bicara itu mengatakan latihan yang akan digelar nantinya tidak akan menggunakan peluru sungguhan -- sebuah langkah kompromi di tengah ancaman respons miiter dari Pyongyang.

Sejak penembakan terhadap Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan telah menambah jumlah tentaranya dan meningkatkan pertahanan terdepannya di sejumlah pulau perbatasan.

Saat ini Seoul khawatir bahwa Korea Utara akan melakukan provokasi untuk konfrontasi menjelang pemilihan presiden Korsel yang dijadwalkan berlangsung pada 19 Desember mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement