Kamis 22 Nov 2012 15:51 WIB

Partai Israel: Hamas Lebih Kuat

Rep: Umi Lailatul/ Red: Fernan Rahadi
Milisi Hamas berjalan di reruntuhan rumah yang hancur terkena serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (16/11).
Foto: AP/Eyad Baba
Milisi Hamas berjalan di reruntuhan rumah yang hancur terkena serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV  --  Pemimpin Partai Israel Kadima Shaul Mofaz akhirnya mengakui kekalahan rezim Tel Aviv. Ia menilai gerakan pejuang Palestina Hamas lebih kuat dari Israel.

Shaul menilai upaya gencatan senjata yang dilakukan rezim zionis adalah sebuah kesalahan.

"Kami seharusnya tidak berhenti pada tahap itu (gencatan senjata). Ini akan membuat Hamas semakin kuat dan kami tidak dapat mencegahnya," katanya seperti dikutip dari Press TV, Kamis (22/11).

Hal yang sama juga pernah diungkapkan sebelumnya oleh Pemimpin Partai Yesh Atid Yair Lapid. Lapid menilai negara zionis itu telah gagal mengalahkan gerakan pejuang Hamas Palestina dalam mencapai tujuannya selama serangan delapan hari di Jalur Gaza.

Hal serupa juga diungkapkan anggota Partai Kadima Ronit Tirosh. Ronit menggambarkan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir merupakan kekalahan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ia juga meminta Netanyahu untuk mengundurkan diri karena gagal mencapai tujuan agresi ke Gaza.

Seperti diketahui sebelumnya, gencatan senjata akhirnya tercapai di Jalur Gaza mulai pukul 21.00 waktu Kairo, atau Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. Gencatan senjata dicapai setelah delapan hari pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Pertempuran yang sudah dimulai sejak Rabu (14/11) lalu telah menewaskan sedikitnya 162 warga Palestina, lima warga Israel serta menyebabkan sekitar 1.200 warga Palestina lainnya terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement