Kamis 22 Nov 2012 18:02 WIB

Via Jejaring Sosial, Israel Kampanyekan Serang Gaza

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Djibril Muhammad
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel memanfaatkan jejaring sosial untuk kembali melakukan serangan terhadap Gaza. Petinggi militer memfasilitasi relawan muda untuk memposting keluar segala informasi dalam perspektif Israel untuk menyulut perang darat.

The Associated Press mengatakan pemerintah mati-matian mendorong informasi yang bertentangan dengan kejadian. Menjadikan informasi tersebut sebagai bentuk propaganda untuk melejitimasi kebenaran serangan darat yang direncanakan semula.

Propaganda semakin gencar saat sebuah bom meledak dalam sebuah bus berpenumpang, Rabu (21/11) siang di Ibu Kota, Tel Aviv. Bus tersebut melukai beberapa warga Negara yahudi tersebut. 

Para relawan yang didanai secara khusus beraksi melalui komando yang berada di Yerussalem. Relawan mulai menjejali informasi melalui Twitter maupun Facebook dengan akun @IsraelUnderFire. "Kami tidak mengirim pasukan darat. Tetapi mereka (Palestina) mengirimkan kepada kami," bunyi salah satu pernyataan propaganda tersebut, seperti dilansir Huffington Post, dan ABC News, Kamis (22/11).

Dalam sebuah operasi militer di kantor pers Israel, ratusan relawan memproduksi dan menciptkan grafis dan video instan yang menginformasikan perkembangan teranyar dari Gaza dalam perspektif agresor. 

Mereka menyebut rangkaian informasi tersebut dengan nama 'Bungker Media'. Akun bernama 'Israel Under Fire' juga tampak di dalam laman Facebook. Hingga Kamis (22/11) 26 ribu tanda ibu jari melekat dalam laman tersebut. Tanda ibu jari menunjukkan tingkat ketertarikan pembaca atas informasi di dalamnya.

Salah satu informasi terakhir pada Kamis (22/11) pukul 17.15 WIB, mengabarkan tentang lima roket Hamas yang terus membombardir kota-kota di Israel. Akun menyampaikan, "kami tidak membalas. Fungsikan Pillar of Defence, seperti 12 tahun lalu," tulis dalam laman tersebut. 

Pillar of Defence adalah sandi untuk pasukan militer gabungan Pemerintah Israel untuk melakukan serangan terhadap Gaza. Akun dengan nama yang sama juga menyampaikan daftar petinggi Hamas yang mendapat gelar sebagai gemblong teroris. 

Akun tersebut juga memposting poster daftar target Pillar of Defence yang belum tercapai. Israel mulai meggencarkan kampanye di media sosial untuk mendukung serangannya sejak hari pertama serangan udara menghantam Gaza, Rabu (14/11) lalu. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement