REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Baru saja menyepakati upaya gencatan senjata, Menteri Urusan Militer Israel Ehud Barak kembali mengancam akan melanjutkan serangan ke Gaza.
Ancaman itu dilakukannya jika kesepakatan yang diprakarsai Mesir tersebut menemui kegagalan.
''Gencatan senjata dapat berlangsung sembilan hari, sembilan minggu atau lebih. Tetapi jika tidak tahan, kami tahu apa yang harus dilakukan. Dan jika ada tindakan provokasi, kami akan mempertimbangkan untuk melanjutkan serangan militer, kata Barak pada Kamis (22/11) seperti dikutip dari Press TV.
Dia juga menyatakan kesepakatan gencatan senjata bukan perjanjian formal antara rezim Israel-Hamas. ''Ini bukan kesepakatan, itu hanya sebuah kertas yang tak ditanda tangani,'' tambahnya.
Seperti diketahui sebelumnya, gencatan senjata antara Israel-Palestina akhirnya tercapai mulai pukul 21.00 waktu Kairo, atau Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
Gencatan senjata dicapai setelah delapan hari pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Pertempuran yang sudah dimulai sejak Rabu (14/11) lalu telah menewaskan lebih dari 160 warga Palestina, lima warga Israel serta sekitar 1.200 warga Palestina lainnya terluka.