REPUBLIKA.CO.ID, Mesir dipandang telah memberi wajah baru dalam perkembangan geopolitik di kawasan Timur Tengah saat ini. Mursi adalah petinggi partai sayap kanan Ikhwanul Muslimin yang menguasai pemerintahan di Kairo saat ini.
Ikhwanul Muslimin dikenal memiliki afiliasi politik dengan Hamas. Mursi yang belum genap setahun memimpin Mesir, adalah mentor bagi Pemimpin Hamas Khaled Mashaal. Mashaal terlibat panjang dengan Israel untuk gencatan kali ini.
The New Times mengatakan pengakuan Washington untuk menjadi wasit dalam konflik Gaza mulai tergusur dan akan luntur sepanjang Ikhwanul Muslimin menguasai Mesir. Mesir di bawah Mursi telah membawa pengaruh yang tinggi bagi kawasan.
Dia meningkatkan peran regional Mesir di kawasan. Mursi telah menjadi sekutu internasional dan menjadi negara paling penting bagi Hamas maupun negara-negara di kawasan. Sama pentingnya seperti dukungan Presiden Barack Obama bagi Israel.
Dorongannya kepada Hamas untuk menyetujui gencatan senjata dinilai taruhan tersendiri baginya. Versi analisa Media AS menyebut Mursi dibawah tekanan kuat Ikhwanul Muslimin hingga membuat dirinya harus mengikuti perlawanan terhadap Israel. Begitu juga pribadi dan ideologisnya membuat dirinya akrab dengan Hamas.
Namun di sisi lain tekanan internasional membawanya harus meminimalisir kekecewaan Israel. Para analisis tentu saja mengatakan hal tersebut terkait dengan bantuan AS dalam upaya pinjaman 4,8 miliar dollar AS dari Dana Moneter Internasional. "Mesir tidak akan pulih tanpa Washington, kata Negosiator Palestina, Khaled Elgindy, seperti dikutip New York Tmes, Kamis (22/11).