REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang keturunan Arab-Israel ditangkap pihak keamanan Israel, Rabu (21/11) malam. Ia didicurigai sebagai pelaku bom di bus Tel Aviv yang melukai 15 warga Israel beberapa jam sebelum genjatan senjata antara Hamas dan Israel dihelat. Pemerintah Israel mengumumkan penangkapan tersebut, Kamis (22/11).
Selain warga Arab-Israel terduga insiden bom di ibu kota, ditangkap pula beberapa warga Palestina yang berafiliasi dengan Hamas di Gaza dan kelompok Jihad Islam di Tepi Barat. Mereka dituding telah merekrut warga keturunan Arab-Israel untuk melakukan pengeboman.
Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld tak memberikan keterangan nama tersangka ataupun jumlah pasti orang yang ditangkap dan ditahan tersebut. Ia hanya mengatakan, tersangka meletakkan bom di dalam bus.
Orang keturunan Arab-Israel tersebut memberitahu kelompok Palestina di Tepi Barat saat bom telah tertempel di angkutan massal tersebut. Kemudian kelompok Palestina meledakkan bom dengan ponsel.
Menurut pernyataan Layanan Keamanan Internal Shin Bet Israel, pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjut. Pencarian terduga bom lain pun masih dalam pengejaran. "Penyelidikan masih berlangsung, dan penangkapan lain juga masih diupayakan," ujar pernyataan tersebut.
Sebelumnya, sebuah bom di dalam bus meledak di jalanan Tel Aviv, Rabu. Bom meledak di dekat kantor Kementerian Pertahanan dan Markas Militer Israel.
Israel menyebut aksi yang melukai 15 orang tersebut dengan serangan terorisme. Serangan bom berlangsung ditengah gejolak panas peperangan antara Hamas dan Israel.