Jumat 23 Nov 2012 09:54 WIB

Ahmadinejad: Israel Kekanakan

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mahmoud Ahmadinejad
Foto: Reuters/Lucas Jackson
Mahmoud Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Israel layaknya bocah yang kekanak-kanakan. Sifat tersebut disematkan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad kepada Israel usai pernyataan negara zionis tersebut yang berkeinginan menyerang Iran.

"Israel memiliki keinginan kekanakan untuk menyerang Iran, dan Teheran (pemerintah Iran) mampu membela diri. Kami tidak menerima hegemoni Israel. Mereka ingin menyerang Iran, tapi itu seperti keinginan kekanak-kanakan," ujar Ahmadinejad disela pertemuan delapan negara muslim berkembang (D-8) di Islamabad, Pakistan, Kamis (22/11).

Menurut presiden Iran, negara tetangganya Israel selalu mencari kesempatan untuk menyakiti bangsa Iran. Namun negara Syiah tersebut menegaskan selalu siap menangkis setiap serangan Israel.

"Mereka ingin menyakiti bangsa Iran. Mereka menunggu kesempatan. Mereka tahu bahwa Iran tidak menyerang siapapun dan mereka tahu bahwa Iran tahu cara membela diri," kata Ahmadinejad.

Selama ini Israel terus mengancam akan menyerang Iran dengan dalig penyalahgunaan program nuklir. Israel bersama AS terus menuding Iran mengembangkan program nuklir untuk membuat bom atom. Namun Iran berkali-kali membantahnya.

Iran hanya menggunakan nuklir untuk kepentingan perdamaian. Bahkan sebuah laporan PBB pun pernah menyatakan bahwa program nuklir Iran digunakan untuk listrik dan tak berpotensi menjadi hulu ledak.

Analis mengatakan kekhawatiran terhadap nuklir Iran terus meningkat di kalangan internasional. Mengingat Iran semakin mahir dalam program nuklir dan menjadi satu-satunya negara Timur Tengah yang mengembangkan kekuatan nuklir.

Beberapa musuh Iran, seperti Israel, pun khawatir Iran akan menggunakan atom untuk menyerang mereka. Namun Iran telah membuka diri untuk perundingan nuklir dengan beberapa negara dunia termasuk AS. Perundingan tersebut diharapkan menjadi solusi kekhawatiran internasional akan nuklir Iran

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement