REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Oposisi Suriah berhasil mengambil alih pangkalan militer Mayadeen, sebuah kota di bantaran sungai Eufrat dekat beberapa ladang minyak utama Suriah pada Kamis (22/11). Penguasaan wilayah di Provinsi Timur Suriah tersebut memantapkan kelompok oposisi di kawasan perbatasan negara dengan Irak.
Pegambil alihan kawasan kaya minyak tersebut melalui baku tembak antara oposisi dan militer Suriah setelah pengepungan selama tiga pekan. Meski mampu memukul mundur pasukan rezim Bashar Al-Assad, oposisi masih harus menghindari serangan udara yang dilancarkan militer.
"Pangkalan militer Mayadeen jatuh pada 08.30 pagi (waktu Suriah). 44 pejuang oposisi tewas dalam operasi tersebut," ujar seorang pejabat di Dewan Revolusi Militer kelompok oposisi di Provinsi Timur, Abu Laila.
Dari video yang diunggah di internet menunjukkan oposisi menggunakan sepeda motor dan truk merayakan kemenangan. Asap mengepul dari dua bangunan. Remah artileri bersebaran di tanah, pengangkut tank pun ditinggalkan para militer.
Saat ini, menurut Abu Laila, oposisi telah menguasai seluruh wilayah di perbatasan Irak serta sepanjang sungai Eufrat hingga Kota Deir Al-Zor. Bahkan menurut informasi dari kelompok oposisi lain, kawasan di sekitar 42 kilometer tenggara Kota Deir Al-Zour pun telah jatuh ke tangan oposisi.
Menurut pemimpin suku setempat, Syeikh Nawaf Al-Bashir, pengambilalihan Mayadeen membuat Assad kehilangan basis militer. Kini tersisa tiga pangkalan militer utama Assad di Provinsi Deir Al-Zor. Al-Bashir pun mengatakan, oposisi saat ini telah menguasai jalan utama ke Irak, dari pinggiran kota Deir Al-Zour hingga perbatasan Albu Kamal.
Dalam lima hari terakhir, oposisi juga menyerbu pangkalan militer khusus di dekat pusat perekonomian Suriah Kota Aleppo serta posisi pertahanan militer Assad di sebelah selatan dekat Kota Damaskus. Pekan lalu, bandara militer di sebelah tenggara perbatasan Irak pun berhasil direbut oposisi.
Sementara itu di ibu kota Damaskus pun terus terjadi pergolakan. Pada Kamis, dua buah mortir menghantam kawasan elite Mazzeh pada jam sibuk. Rudal menghantam apartemen enam lantai di kawasan warga kelas atas tersebut. Seorang wanita terluka dalam insiden tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Mazzeh yang juga merupakan tempat sejumlah kedutaan asing dan pejabat Suriah terus dilanda bom mobil dan serangan mortir. Sebuah komplek perumahan eksklusif pejabat rezim pun telah ditargetkan oposisi dalam beberapa hari terakhir.