REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak sepuluh pendukung klub sepak bola Inggris, Tottenham Hotspur, mengalami luka-luka, dan satu dari mereka terluka parah. Menyusul insiden kerusuhan di Roma pada Kamis pagi waktu setempat menjelang satu pertandingan Totenham melawan Lazio.
Kesepuluh orang tersebut, yang terdiri atas sembilan warga Inggris dan seorang warga Amerika, diserang di luar bar di dekat pusat kota Roma oleh puluhan orang bermasker. Satu orang menderita luka di bagian pembuluh darah dan dikabarkan dalam kondisi parah.
Pertandingan itu sendiri berakhir imbang 0-0 tetapi kelompok pendukung Lazio meneriaki "Tottenham Yahudi, Tottenham Yahudi" saat pertandingan berlangsung dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Bebaskan Palestina".
Tottenham memiliki banyak pendukung Yahudi sementara Lazio telah lama memiliki pendukung dengan simpatisan sayap kanan. "Kami akan menunggu dan melihat apakah ada tindakan atas kejadian ini. Jika ada, UEFA harus bertindak," kata pelatih Tottenham Andre Villas-Boas kepada wartawan.
Badan sepakbola Eropa, UEFA, memberi denda 40.000 euro atau 51.300 dolar AS kepada Lazio bulan lalu atas teriakan rasis yang ditujukan kepada pemain berkulit hitam saat pertandingan melawan Tottenham di London pada September lalu.
Seorang warga setempat yang menyaksikan kekerasan di luar bar pada Kamis (22/11) kemudian menelepon polisi dan mengatakan akan ada perencanaan serangan.
"Orang-orang Italia begitu banyak dan terorganisir, dengan menggunakan helm, pentungan bahkan penutup wajah. Sementara pendukung Inggris jumlahnya lebih sedikit dari itu," jelas Giuseppe Tamborra.
"Saya melihat empat orang tergeletak di tanah, satu diantaranya keningnya berdarah dari sini hingga ke sini, mungkin akibat pukulan bangku yang diambil dari bar. "
Serangan itu terjadi di Drunken Ship, sebuah wisata bar populer, yang rusak akibat kerusuhan berdasarkan foto yang diterbitkan di harian olahraga Italia, Gazzetta dello Sport, menunjukkan banyak tumpukan kursi bar patah dan terbalik serta bercak darah dimana-mana di jalanan.