REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kegagalan AS dalam mencari solusi konflik Palestina-Israel memungkinkan masuknya Cina sebagai mediator. Posisi Cina sebagai satu kekuatan politik baru dunia menjadi salah satu pertimbangannya.
Hal itu diutarakan Perwakilan Palestina untuk Cina, Bassam Al-Salhi ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jie Chi di Beijing, Jumat (22/11).
Menurut Bassam, Palestina sangat mengharapkan peran Cina di Timur Tengah karena dinilai mampu berperan lebih. Mereka (Cina) tentu juga ingin terlibat.
"Konflik Timur Tengah membutuhkan upaya lebih dari masyarakat internasional," kata dia seperti dilansir middle-east-online.com, Jumat (22/11).
Juru bicara, Menteri Luar Negeri Hua Chunying mengatakan pemerintah Cina berencana mengirim bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dolar AS ke Gaza. Namun, ia menolak memberitahu rincian bantuan tersebut.
Sejauh ini, Beijing belum memainkan peranan signifikan terkait konflik Timur Tengah. Itu karena, sudah menjadi tradisi pemerintahan komunis untuk menolak campur tangan masalah internal negara-negara lain.
Namun, Cina sempat mengeluarkan hak Veto terkait resolusi PBB soal Suriah.
Soal Palestina, selama ini, Cina kerap menyuarakan dukungan. Mereka juga mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.