Jumat 23 Nov 2012 21:46 WIB

Media Islam Diminta Aktif Hadapi Kampanye Anti-Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
   Sejumlah massa dari berbagai organisasi massa Islam melakukan aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin (17/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Sejumlah massa dari berbagai organisasi massa Islam melakukan aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin (17/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi, Abdul Aziz Khoja mendesak media Islam seluruh dunia lebih aktif dan profesional menghadapi tantangan umat.

Desakan itu dilakukan mengingat kampanye anti-Islam semakin intens. "Umat Islam saat ini dikelilingi kecurigaan dan tuduhan. Ini menjadi tugas media Islam untuk mencari solusi bagaimana membela diri," kata dia seperti dikutip Arabnews.com, Jumat (22/11).

Menurut Khoja, hal itu bisa optimal  apabila media Islam mengoptimalkan pememanfaatan teknologi modern dalam pengembangan media.

Dalam kesempatan itu, tak lupa Khoja mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya wartawan Muslim dalam serangan Israel di Jalur Gaza, baru-baru ini. "Saya mengutuk serangan yang menargetkan para wartawan," kata dia.

Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu, yang hadir dalam pertemuan itu, menyerukan kepada negara-negara anggota OKI untuk mengerahkan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut.  "Saya kira, masalah ini akan masuk dalam program aksi sepuluh tahun yang dicanangkan OKI," kata dia.

Ihsanoglu mengingatkan informasi memainkan peran penting dalam masyarakat di era modern. Dampaknya begitu besar hingga dapat memicu konflik, apabila ada distorsi informasi terhadap masalah agama. Untuk itu, Ihsanoglu akan mendukung penuh kerjasama antar media di dunia Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement